Post Icon

saham

Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham
1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

sumber :  http://www.idx.co.id/Home/ProductAndServices/Equities/tabid/151/language/id-ID/Default.aspx

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

reksadana

Reksadana

Pengantar
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
KEUNTUNGAN DAN RISIKO
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
  • Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
  • Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
  • Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
  • Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
    Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
  • Risiko Likuiditas
    Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
  • Risiko Wanprestasi
    Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
  1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
  3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
  4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
INFORMASI REKSA DANA
Informasi resmi dan lengkap tentang Reksa Dana dapat diperoleh dengan mengakses situs BAPEPAM-LK yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya pilih menu/ikon “PUSAT INFORMASI REKSADANA”
Pada halaman selanjutnya, Anda dapat menemukan informasi lengkap seputar Reksa Dana, yaitu antara lain:
  • Penjelasan seputar Reksa Dana
  • Statistik perkembangan Reksa Dana
  • Daftar Pengelola Reksa Dana yang telah terdaftar di BAPEPAM-LK
  • Nilai aktiva bersih (NAB) Reksa Dana
  • Dan lain-lain.
    sumber :  http://www.idx.co.id/Home/ProductAndServices/MutualFunds/tabid/154/language/id-ID/Default.aspx

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

Namaste Tower


Seperti yang kita tau, kota Mumbai adalah pusat perdagangan dan hiburan di negara India, salah satunya menjadi tempat industri perfilman India, atau yang biasa kita kenal dengan Bollywood. Karena berkembang sangat pesat, Mumbai pun dikabarkan bakal memiliki gedung pencakar langit yang nggak kalah keren dibanding negara lain. Yup, menurut Gogirl! bentuk tower yang sedang dalam proses pembangunannya ini sangat unik, karena desainnya memperlihatkan budaya India. Nah, new skyscraper bernama Namaste ini didesain oleh Atkins Design Studio, yang juga merancang W Hotel, dan disebut-sebut bakal menjadi landmark baru kota Mumbai loh. Nama gedungnya juga unik banget, ‘Namaste’ yang merupakan traditional Indian greeting, yang berartikan ‘I bow to you’, dimana biasanya nih setiap bertemu orang akan berjabat tangan sambil mengucapkan Namaste. Nah, uniknya kamu bisa lihat dari bentuk bangunannya yang terdapat sayap di sebelah kanan dan kiri, yang seperti menggambarkan dua tangan yang sedang berjabat. This is meant to be the ultimate symbol of hospitality and welcome. Udah kebayang sih gimana kerennya gedung ini kalo sudah selesai pembangunannya, dimana akan terdiri dari 62 lantai, restoran, perkantoran, hotel, spa, bahkan berbagai store. Yang paling Gogirl! suka, Namaste Tower ini sangat artistik karena dipercantik dengan Mehndi pattern khas India.

sumber : http://gogirlmagz.com/entry/31556/namaste-tower

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

5 tempat yang harus dikunjungi di asia

ada 5 tempat yang wajib banget kita kunjungi di Asia , di antaranya :

1. china

- forbidden city 
salah satu world's heritage site UNESCO ini merupakan kompleks istana terbesar di dunia yang terletak di Beijing, Cina. forbidden city terbagi menjadi 2 bagian yaitu,front court (outer), halaman tempat dimana berbagai macam perayaan sering dilangsungkan dan inner court yaitu tempat tinggal kaisar sekeluarga. masuk ke forbidden city kamu bisa mengatahui bagaimana rasanya kehidupan para kaisar terdahulu karena interior, artefak, arsitektur sampai perabotan yang digunakan masih terjaga dengan baik.

2. Dubai

wild wadi waterpark yang terletak di jumeirah dan berdekatan dengan burj al-arab hotel ini paling banyak di rekomendasikan setelah masuk acara TV "amazing race 5" dan "amazing race Asia 1" karena memiliki banyak water slide yang keren dan memicu adrenalin. salah satunya yaitu jumeirah sceirah, free fall water slide setinggi 33m uang ngejamin bakal bikin kamu meluncur dengan kecepatan 80km/jam. mau nyobain surfing tapi takut tenggelam di laut ? cobain aja flowrider riders. surfing simulator ini ngeluarin ombak sekitar 7ton/detik, bikin kamu benar - benar merasakan di terjang ombak laut , atau kalau masih belum puas,cobain juga breakers bay, the largerst wave pool in the middle east yang mengeluarkan 5 macam ombak berbeda. dan masih banyak permainan yang bisa kamu coba disini 

3. south korea

kimchi museum adalah salah satu museum makanan yang paling banyak di favoritkan oleh turis kalo datang ke seoul. karena selain bisa belajar tentang kimchi, terkadang pengunjung juga bisa nyobain cara membuatnya. museum ini terbagi menjadi 3 dimana masing-masing bagiannya lengkap diberi boneka peraga,mulai dari sejarah hingga pembuatan kimchi-nya. pasti enggak bikin boring deh, apalgi museum ini ada boneka peraga sebesar manusia yang bersedia 'nyuapin' kimchi ke kamu deh,hehehee

4. japan

sakura viewing ( hanami) kebiasaan tradisional masyarakat jepang ini tetap menjadi objek wisata turis teratas sampai sekarang. hanami biasa dilakukan dari pertengahan maret hingg akhir april,dan bisa dilakukan siang maupun malam hari (disebut yozekura). tempat paling favorit untuk hanami terletak di ueno park, kalau malam hari di sekitar situ sering dihias lampion yang bikin suasana makin ramai. hanami ini populer banget disemua kalangan dari yang muda sampai yang tua. bahkan sangking populernya, orang jepang rela loh nginep beberapa hari sebelumnya demi ngedapetin tempat yang terbaik buat ngelihat pohon sakura yang mekarnya full.

5. indonesia

bali : pulau dewata ini masih jadi jawaranya must visit indonesia, dan jadi tujuan wisata spa terbaik di dunia. nggak heran karena eksotisme bali masih belum ada yangg ngalahin sih. hehehe. pantai maupun teraseringnya wajib dikunjungi!
raja ampat papua: menurut badan konservasi laut internasional, raja ampat memiliki ekosistem laut terkaya diseluruh dunia. bahkan keanekaragaman terumbu karang dan biota lautnya tertinggi di dunia. kelebihan raja ampat ini sampai tercatat di national geographic dan masuk menjadi tujuan wisata bahari terbaik di dunia. terbuktikan kalo indonesia itu kaya ??!

dan sekian ulasan saya semoga bermanfaat buat semua :)

sumber : go-girl 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon


Latar belakang

Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, handphone atau ponsel bukanlah barang asing bagi siapapun. Bahkan, anak-anak kecil pun sudah banyak yang bermain dengan handphone. Anak-anak ini sebagai siswa di sekolah, memiliki kewajiban untuk belajar. Lalu adakah pengaruh handphone  terhadap prestasi belajar siswa?
Handphone adalah tekhnologi yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah komunikasi. Saat ini handphone sudah beragam macamnya, walau fungsi utamanya adalah untuk menelepon/berbicara jarak jauh, fitur handphone sudah banyak berkembang. Mulai dari penambahan fitur kamera, MP3, bahkan jaringan internet.
Kemajuan teknologi komunikasi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, secara khusus juga bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran, baik dalam proses perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran serta penilaian pembelajaran. Produk teknologi yang saat ini lagi marak adalah handphone mampu memperpendek jarak yang jauh, sehingga dapat saling berkomunikasi pada saat bersamaan dan kapan saja. HP banyak membantu komunikasi antar individu dan bahkan antar kelompok dengan berbagai fasilitas layanan yang disediakan jasa telekomunikasi.
Penggunaan HP dalam dunia pendidikan merupakan sebuah permasalahan yang perlu dikaji secara mendalam karena dalam pikiran kita sepertinya HP hanya berguna untuk menyampaikan Short Message Service (SMS), mendengarkan musik, menonton tayangan audiovisual, dan game. Tak ada manfaat yang berarti sehingga harus dilarang untuk dibawa dan dipergunakan siswa di lingkungan sekolah. Sebenarnya, HP juga dapat bermanfaat bagi kalangan pelajar jika digunakan untuk kepentingan belajar. HP yang dapat terhubung dengan layanan internet akan membantu siswa menemukan informasi yang dapat menopang pengetahuannya di sekolah. Namun, pada kenyataannya sangat sedikit pelajar yang memanfaatkan pada sisi ini, HP yang mereka miliki umumnya digunakan untuk sms-an, main game, dengar musik, nonton tayangan audiovisual, serta facebook-an. Memfungsikan HP bukan untuk fungsinya, dll. Selanjutnya, ini akan berdampak  terhadap prestasi belajarnya di sekolah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon


Tema

Dari 3 jurnal yang telah di analisis mengenai penggunaan ponsel di jaman sekarang kebanyakan yang menggunakan ponsel smartphone seperti blackberry. Tetapi penggunaan smartphone bisa merugikan ,salah satunya bisa terkena radiasi ponsel yang meningkatkan resiko kanker . 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon


Analisis Jurnal 3
Tema                  : penggunaan smartphone di jaman sekarang
Pengarang                 :  anggi pangestu rahayu
Tahun                       : 2011
Judul                        : dampak penggunaan blackberry dikalangan pelajar

Latar Belakang
Di zaman yang semakin maju ini, banyak hal telah berkembang dikarenakan pemikiran manusia yang semakin rumit dan pemenuhan kebutuhan yang tidak pernah cukup. Perubahan yang paling menonjol terlihat pada perkembangan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Perkembangan yang pesat di bidang-bidang tersebut mempengaruhi gaya hidup manusia, terutama kalangan pelajar. Kehidupan remaja dan tidak lepas dari pergaulan. Para pelajartentunya ingin selalu mengikuti perkembangan zaman agar tidak dijuluki kuno atau ketinggalan zaman. Salah satu contoh yang saat ini telah menjadi kebutuhan pokok para mahasiswa adalahhandphone.
Perkembangan komunikasi telah memunculkan berbagai macam variasi handphone.Salah satu jenis handphone yang popular di kalangan pelajar saat ini adalah Blackberry Smartphone. Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di kalangan pengguna handphone.

Masalah dan Tujuan
permasalahannya adalah bagaimana dampak penggunaan BlackBerry di kalangan pelajar?
Dan tujuannya agar masyarakat mengetahui tentang dampak penggunaan BlackBerry di kalangan pelajar

Kesimpulan
Saya  menyimpulkan bahwa BlackBerry di Kalangan pelajar bukanlah hal yang Asing lagi, semua sudah mengenal apa itu BlackBerry walaupun tidak semua pelajar bisa memilikinya karena harganya yang cukup mahal. Memang rata-rata BlackBerry digunakan oleh orang dewasa yang sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya dan mereka sangat membutuhkan gadget seperti BlackBerry ini, tapi tidak ada salahnya juga bila para pelajar diberi kepercayaan untuk memegang gadget ini, buat saya itu merupakan sebuah keistimewaan untuk remaja. Jagalah BlackBerry tersebut jangan digunakan untuk hal-hal yang negatif agar orang tua anda mempercayai anda sepenuhnya untuk menggunakan BlackBerry tersebut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon


Analisis Jurnal 2

Tema                     : penggunaan smartphone di jaman sekarang
Pengarang          :  Uyung Pramudiardja
Tahun                   :  2010
Judul                     : resiko radiasi menggunakan  ponsel

Latar Belakang

Los Angeles, Kontroversi seputar dampak negatif radiasi telepon seluler (ponsel) sepertinya tidak akan pernah berakhir. Setelah tidak terbukti meningkatkan risiko kanker, kini muncul dugaan radiasi tersebut memicu gangguan perilaku pada anak.
Risiko paling besar dialami oleh anak-anak yang dibiasakan menggunakan ponsel sejak usia terlalu muda. Bahkan sejak dalam kandungan, janin sudah terpengaruh dampak ini jika ibunya terlalu sering menggunakan ponsel selama kehamilan.
Temuan ini diungkap oleh peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA), yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health baru-baru ini. Dikutip dari Ninemsn, Selasa (7/12/2010), penelitian tersebut melibatkan 28.000 anak berusia 7 tahun dan 100.000 ibu yang hamil antara tahun 1996-2002.
Di masa kehamilan, para ibu diminta mengisi kuisioner tentang gaya hidup termasuk frekuensi penggunaan ponsel. Kuisioner serupa diberikan lagi setelah melahirkan dan saat anaknya memasuki usia 7 tahun, sementara peneliti mengamati rekam medis si anak yang berhubungan dengan emosi dan perilaku.
Hasilnya menunjukkan anak-anak yang menggunakan ponsel sejak balita 50 persen lebih berisiko mengalami gangguan perilaku saat memasuki usia 7 tahun. Perilaku tidak normal itu cukup bervariasi, salah satunya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH).
Pada anak-anak yang belum dibiasakan memakai ponsel, risiko tersebut tetap tinggi jika selama kehamilan ibunya sering menggunakan ponsel. Tidak jauh berbeda dengan kelompok pertama, pemakaian ponsel selama kehamilan meningkatkan risiko gangguan perilaku hingga 40 persen saat anak berusia 7 tahun.
Peningkatan risiko gangguan perilaku cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata penggunaan ponsel pada responden anak-anak dalam penelitian itu. Dalam laporannya, peneliti mengatakan tidak satupun responden anak yang menggunakan ponsel lebih dari 1 jam/pekan.
Kesimpulan

Jadi, organisasi kesehatan dunia WHO sudah memastikan bahwa peningkatan risiko kanker otak akibat radiasi ponsel tidak terlalu signifikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon


Analisis Jurnal 1

Tema                     :  penggunaan smartphone di jaman sekarang
Pengarang          :  Putra Setia Utama
Judul                     :  ponsel genggam yangsedang popular
Tahun                   :  2010

Latar Belakang
Ponsel atau telepon genggam atau yang saat ini sedang populer yaitu smartphone sudah merajalela di Indonesia. Dari anak sekolahan ( SD sampai SMA ), mahasiswa, orangtua, anak muda dan berbagai macam kalangan dari si miskin sampai si kaya sudah menggunakan telepon genggam. Di sini kita bisa melihat adanya kesamaan kebutuhan menggunakan ponsel untuk berkomunikasi. Nah, uniknya selain untuk berkomunikasi, di negara kita tercinta Indonesia ponsel memiliki fungsi tambahan yang cukup penting yaitu sebagai pengukur tingkatan …“GENGSI”… kemudian sebagai…“IDENTITAS”… dan tidak lupa juga sebagai penanda…“KASTA EKONOMI”
Kenapa saya bilang pengukur tingkatan GENGSI?? karena kenyataannya ya memang begitu. Coba saja kita lihat di lingkuran sekitar kita, kalo kita tidak pake BB/Blackberry dianggap kurang ngeksis, atau sering dibilang “GENGSI  ga pake BB. Temen-temen saya ajah pake BB semua!!!” atau sering saya ditanya sama orang “Ko ga pake BB ajah bro? kan enak bisa BBM an, lagian keren kan kalo pake BB!!!” (NB : Saya ditanya gitu karena pegang HP merek Nexian, BB nya saya taroh kantong). NAH.. dari situ kita bisa lihat gimana masyarakat Republik Indonesia ini sudah melihat merek, tipe, dan fungsi ponsel sebagai tingkat pengukur gengsi yang cukup penting

Metodelogi dan Penelitian

Data dan sebar data
sebagai IDENTITAS kita bisa lihat dari contoh kasus berikut:
A = Seorang pemuda yang memakai ponsel Android Nexus One dan iPhone
B = Seorang wanita cantik dan modis yang memakai ponsel Nexian She
C = Seorang pria memakai kemeja rapih dasi serta jas memakai ponsel Blackberry Onyx
D = Seorang anak sekolahan (SMP) memakai ponsel Nokia 5800
E = Seorang pedagang Kaki lima memakai ponsel keluaran ESIA
Nah dari ke lima contoh diatas, biasanya orang akan terlintas kalau si A adalah seorang yang gadget freak karena udah punya Nexus One padahal masih muda, ditambah lagi udah berbasis Android ponselnya pasti ngerti teknologi nih, ditambah ada iPhone
Si B pakai Nexian She, soalnya jelas banget kalau ponselnya wanita sekali, pasti di-mix match sama penampilannya biar lebih elegan, jadi kita tau kalo dia itu wanita yang memerhatikan penampilannya, jadi handphone harus mendukung fashion..
Kemudian ada si C yang kalo kita lihat dari pakaiannya pasti orang kantoran ditambah lagi pake BB, Onyx lagi tipenya, wah pasti bisnisnya mantap nih soalnya BB kan emang untuk kerja, kirim email, terima email dan lain lain.
Si D seorang anak SMP wajar lah kalau pake nokia 5800 cocok buat seumuran dia dan fungsinya juga lebih ke hiburan buat denger MP3 dan buat gaya .
Nah si E kalo orang liat dia pake ponsel ESIA pasti ga akan heran .. tapi kalo dia pake iPhone/Blackberry pasti pada rame ngomongin tu pedagang kaki lima
Dari kasus diatas secara tidak langsung ponsel yang kita pegang bisa jadi identitas penggunanya. Bisa menggambarkan secara singkat dan secara sekilas apa sih kerjaannya, gimana sih tipe orang itu, gaul ga ya dia, tajir ga ya dia, kira kira umurnya berapa ya.. dan lain sebagainya


Hasil
Bisa saja si A seorang pedagang handphone di Mangga Dua makanya semua handphonenya baru dia punya seperti Android, iPhone dan lain lainnya, bisa saja si B itu SPG Nexian yang sedang promo Nexian She, bisa saja si C itu anak SMA yang lagi ada acara kondangan, bisa aja si D itu pria kantoran yang emang suka aja sama design 5800, dan bisa aja si E itu bukan pedagang melainkan pengusaha sukses yang emang punya Esia buat komunikasi sama client nya atau anak buahnya. Tapi ya balik lagi biasanya memang pandangan orang sudah ke pattern kalau ponsel bisa ngengambarin identitas dari si yang punya ponsel tersebut.
Nah yang terakhir adalah ponsel bisa jadi tolak ukur kasta ekonomi seseorang. Ya ndak perlu dipungkiri lagi kalau smartphone seperti iPhone, BB, dan juga Nexus One harganya cukup menguras kantong tetapi ya tetap dibeli. Pertama karena memang fungsinya yang canggih, kedua ya sesuai style pembelinya dan yang ketiga ya karena bisa menunjukan kalo gw beli smartphone terbaru yang harganya mahal pasti bisa lebih dipandang kalo gw ini orang yang berduit.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah ponsel/handphone/smartphone sudah menjadi kebutuhan primer saat ini. Karena selain masyarakat membutuhkan fungsinya seperti telepon, sms, sampai browsing, imel, chatting dan hiburan, mereka juga memandang ponsel sebagai lifestyle mereka, semakin canggih sebuah ponsel, semakin kaya fitur dan content dan semakin cocok dengan lifestyle masyarakat pasti akan laku terjual.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

10 perilaku konsumen indonesia

10 Perilaku Konsumen Indonesia Menurut Handi Irawan *perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, yaitu : 1.Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant. 2.Tidak terencana (dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya). 3 Suka berkumpul. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia. 4.Gagap teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain. 5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented). Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu sendiri. 6.Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect). Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di indonesia 7. Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung simbol-simbol agama. 8. Gengsi (putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer. 9. Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain. 10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang *tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka. referensi; http://myakise.blogspot.com/2012/03/10-perilaku-konsumen-indonesia.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

PERILAKU KONSUMEN

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3). Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5). Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001). Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut : a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian. b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri. c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian. d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli. sifat dari perilaku konsumen yaitu: 1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya. 2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen. 3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen. A. Individual Determinants of Consumer Behavior 1. Demografis, psikografis, dan kepribadian Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi. Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005). Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya. 2. Motivasi konsumen Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk. 3. Pengetahuan konsumen Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain. 4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen. B. Environmental Influences on Consumer Behavior 1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk. Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial. 2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. 3. Kelompok dan pengaruh personal Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial. referensi : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS