Post Icon

proposal penelitian



Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yabng dibuat dalam bentuk formal dan standar. Dalam pengertian ilmiah, proposal adalah suatu perancangan desain penelitian yang akan dilakukan seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Sedangkan proposal dalam pengertian umum memiliki makna suatu usulan rancangan atau kegiatan.
Bentuk proposal penelitian dan proposal umum memiliki banyak kemiripan. Bedanya, bahasa yang digunakan dalam proposal umum lebih lentur dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisannya. Meskipun begitu, penulisan proposal umum harus tetap mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat lebih midah dimengerti oleh orang-orang yang membacanya.
Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai tahap perencanaan yang telah dibuat di tahap sebelumnya. 

Jenis-jenis Proposal
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif

Sistematika Pembuatan Proposal
1. Pendahuluan
a. Berisi tentang hal­hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
b.Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari­hari(nyata)
c.Point­point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S­W­O­T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain­lain
b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader­kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan
a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran­ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing­masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata­rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting­penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c. Terakhir, diikuti dengan lampiran

contoh proposal :

LATAR BELAKANG
Banyaknya perusahaan dan industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat suhu persaingan meningkat tinggi. Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba adalah merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama didalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk tersebut.Untuk mencapai laba yang optimal, salah satunya adalah memperhatikan faktor biaya yaitu diantaranya harga pokok penjualan diupayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok masih merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang nantinya diharapkan untuk memperoleh laba.
Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada metode full costing semua biaya-biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.
Berdasarkan dari data yang sudah disebutkan diatas dan dari ke tiga analisis jurnal yang telah saya dapat maka saya mengambil tema yaitu “perhitungan harga pokok produksi dan pesanan

MASALAH DAN TUJUAN
Pada rumusan masalah dalam penulisan ini penulis akan membahas : Bagaimana perhitungan harga pokok pesanan pada ketiga analisis tersebut ?
Tujuannya adalah Untuk mengetahui besarnya harga pokok pesanan pada ketiga perusahaan tersebut .

kERANGKA PEMIKIRAN
 Menurut penelitian yang telah saya amati dari ke tiga jurnal diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing. Pada metode full costing semua biaya-biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.
Dengan menentukan harga pokok produksi pesanan maka perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan maka perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu pesanan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut.
2.     Untuk memenuhi laba yang diharapkan oleh perusahaan tentunya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan laba diantaranya adalah: biaya produksi, jumlah atau kuantitas penjualan dan harga jual produk. Dari faktor tersebut,yang sangat penting dalam hal ini adalah biaya produksi.Pengendalian  atas biaya produksi adalah  pengendalian biaya yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik yang dihitung dengan cara membandingkan biaya yang telah diterapkan dengan biaya yang sebenarnya.
Pengeluaran biaya yang sangat besar tentunya diharapkan akan menghasilkan pendapatan yang besar pula sehingga laba yang dihasilkan akan meningkat, tetapi hal ini  tidak lepas dari kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan

TEORI

Pengertian Biaya
Pengertian biaya menurut Mulyadi (1993:8) adalah :
Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Pengertian biaya menurut Adolf Matz dan Milton Usry (1994:410) adalah: Sebagai suatu nilai tukar, prasyarat pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat.
Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:16) adalah : Harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Pengrtian biaya menurut Harnanto (1992:24) adalah : Jumlah uang yang dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu.
Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :
1.      Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2.       Diukur dalam satuan uang.
3.      Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi.
4.      Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Jadi biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan yang diukur dalam satuan uang untuk mendapatkan sesuatu atau tujuan dan manfat .

Pengertian Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (1993:14) pengertian biaya produksi adalah :
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Menurut Supriyono (1999:19) pengertian biaya produksi adalah : Semua yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Menurut Harnanto (1992:30) pengertian biaya produksi adalah : Biaya-biaya yang dianggap melekat dan membentuk harga pokok produk yang dibuat atau dibeli untuk dijual kembali.
            Jadi biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat produk menjadi produk jadi yang akhirnya siap untuk dijual.

Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (1993:10) pengertian harga pokok produksi adalah :
Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh aktiva atau penghasilan.
Menurut M.P. Simangunsong (1993 :1) pengertian harga pokok adalah :
Pengorbanan sumber ekonomi diukur dengan uang yang telah terjadi untuk memperoleh aktiva atau secara tidak langsung untuk memperoleh penghasilan.
            Jadi dapat dikatakan harga pokok produksi adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi untuk memperoleh aktiva atau penghasilan.

Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
            Dalam pemubuatan produk terdapat dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum.
           
1.      Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan, yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.  (Mardiasmo:1994:27)
Perusahaan yang memproduksi berdasar pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (Job order cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksinya persatuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.      Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
b.      Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
c.       Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
d.      Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
e.      Harga pokok produksi perunit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya  produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. (Mulyadi:1993:41)
2.      Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggung jawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk secara massa. (Mardiasmo:1994:90) 
Perusahaan yang memproduksi berdasar proses, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentudan harga pokok produksi persatuanproduk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut :
a.      Proses produksi bersifat terus-menerus dan produk yang dihasilkan merupakan produk massa yang bersifat standar.
b.      Biaya produksi dikumpulkan dan dicatat dalam setiap departemen produksi yang ada, untuk jangka waktu tertentu (umumnya satu bulan).
c.       Harga pokok produk dihitung pada akhir periode tertentu.

PENELITIAN TERDAHULU
1.    pengarang : Etti Koesumawati 20200657

kesimpulan sementara :

Pada penulisan ini diuraikan bahwa perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melakukan perhitungan harga pokok pesanan untuk menentukan harga jual. Penulisan ini untuk mengetahui besarnya harga pokok produksi dan penentuan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.                     Dalam penulisan ini, metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok pesanan adalah yang diterapkan oleh perusahaan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan metode full costing dalam penentuan harga jual dan dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui mana yang akan lebih menguntungkan dalam penentuan harga jual, sehingga akan diketahui laba yang akan diperoleh.
            Perusahaan sebaiknya menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produksinya karena perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan menggunkan metode full costing lebih akurat dibandingkan dengan metode harga pokok pesanan menurut perusahaan.


2.    Pengarang : Priska Peronika, 21299465

Kesimpulan sementara :
Untuk mengambil harga pokok pesanan dan harga jual suatu perusahaan hendaklah terlebih dahulu merencanakan dengan matang untuk apa harga pokok pesanan tersebut. Sehingga diketahui kesempatan dimasa depan dengan kebijaksanaan keputusan apa yang terbaik bagi perusahaan.
        Harga pokok pesanan menunjukan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting harga pokok pesanan adalah pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengelola produksinya secara pesanan.
        Oleh karena itu harga pokok pesanan hubungannya antara biaya dan volume sangat penting biaya menentukan harga jual yang dikehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan.
        Harga pokok produksi merupakan perencanaan jangka panjang atau dalam dalam suatu periode akuntansi tertentu dengan berdasarkan biaya-biaya yang terjadi didalam perusahaan.      

3.    Pengarang : Betaria Hutajulu, 40299315

Kesimpulan sementara :
Penggunaan harga pokok produksi dengan metode full costing mempunyai peranan penting dalam keputusan manajemen untuk menentukan harga jual suatu produk. Tujuan yang ingin  dicapai penulis alam penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dan harga jual menurut perusahaan maupun menurut teori Akuntansi serta mengetahui pembebanan BOP dalam proses produksi.
            Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi lapangan dan studi pustaka dimana data dan keterangan yang diperoleh melalui wawancara langsung dngan pihak yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan serta dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan penulisan ilmiah.
            Perhitungan biaya pokok produksi dan penentuan harga jual baik menurut perusahaan maupun menurut teori Akuntansi biaya masih terdapat selisih. Hasil perhitungan yang dilakukan menurut hasil perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan menurut metode full costing. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan dalam menentukan biaya pokok produksi dan harga jual menggunakan metode full costing agar dalam perhitungan biaya produksi dan harga jual lebih tepat.

HIPOTESIS
Dari analisis ke tiga jurnal diatas dan dari hasil kesimpulan ke tiga peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa ke tiga analisis tersebut menggunakan metode full costing

METODOLOGI
1.      pengarang : Etti Koesumawati
Dalam penelitian ilimiah ini data dikumpulkan dengan metode sebagai berikut :
1.       Library research (penelitian kepustakaan).
Pada metode ini data dikumpulkan dengan cara membaca dan mempelajari bahan kepustakaan yang ada, berupa buku-buku ilmiah, buku-buku wajib atau berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis.
2, Field research (penelitian lapangan), dengan cara :
·         Observasi : dilakukan denagan mengadakan tinjauan langsung ke  perusahaan.
·         Wawancara : dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan.

2.      Pengarang : Priska Peronika
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam rangka untuk memperoleh data guna menyusun penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.      Riset Lapangan
           Riset lapangan dilakukan untuk mendapatkan imformasi praktis berdasarkan kenyataan yang ada.Dimana penulis mengadakan penelitian langsung dalam  perusahaan.
                                                                                           
2.      Riset Kepustakaan. 
 Dimana dalam  mendapatkan teori-teori yang mendasari penelitian, penulis membaca dan mempelajari buku-buku, catatan-catatan kuliah yang berhubungan dengan bidang yang dibahas.

3.      Pengarang : Betaria Hutajulu
Studi Lapangan
Observasi Adalah proses pengumpulan data yang  diperoleh melalui pengamatan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan.
b.      Wawancara Adalah proses pengumpulan data yang diperoleh melalui Tanya jawab atau wawancara secara langsung pada obyek yang akan diteliti yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.


Referensi :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar