Keterkaitan analisis
kasus dengan metode ilmiah
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara
sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan
terkontrol.
karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang
mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila
dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika.
Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau
prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya
didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu
fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada
tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu
memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama
lain).
b. Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal empirik tidak
bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah
dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil
yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar
bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti.
Langkah-langkah Operasional
Metode Ilmiah
a. Perumusan masalah; yang
dimaksud dengan masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun
bagaimana tentang obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya
serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud
hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban
untukmemecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis
juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang
harus diuji kebenarannya dalam suatu obserevasi atau eksperimentasi.
c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai
usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan
untuk dapatmemperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis
tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau
eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui penginderaan.
d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan
ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat
apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.
Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan
hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis
yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Keseluruhan langkah
tersebut di atas harus ditempuh melaluiurutan yang teratur, langkah yang satu
merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara
sistimatis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Contoh kasus :
Struktur
modal merupakan perimbangan antara modal sendiri yang berasal dari intern
perusahaan dengan modal yang berasal dari luar perusahaan. Mengingat banyaknya
faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal, penelitian ini menganalisis
pengaruh faktor profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran
perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap struktur modal perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji dan mengetahui pengaruh antara profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan
penjualan, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap struktur modal
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2010.
Metode
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling
yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Banyaknya sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria sebanyak 17 perusahaan
manufaktur. Penelitian dilakukan pada periode 2008-2010. Sehingga diperoleh
data observasi sebanyak 51 data observasi. Analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda yang didahului oleh uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan
autokorelasi. Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t.
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan operasional usahanya, perusahaan membutuhkan
dana operasional untuk membiayai usahanya. Semakin besar dana yang dimiliki perusahaan,
maka semakin besar kegiatan operasional yang dapat dilakukannya. Pendanaan
untuk penambahan produktivitas perusahaan dapat berasal dari pihak luar.
Pendanaan dari luar tersebut bisa berasal dari pemegang saham dan hutang. Menurut
sifatnya ada dua macam tipe pendanaan yaitu pendanaan dari luar berupa pinjaman
dan dapat juga dengan menjual surat berharga melalui pasar modal dan pendanaan
dari dalam yang berasal dari laba ditahan. (Ang,1997)
Struktur modal adalah perbandingan atau perimbangan antara
modal asing dengan modal sendiri (Riyanto, 1995). Semakin besar struktur modal
perusahaan tersebut berarti semakin besar resiko yang ditanggung sebuah
perusahaan karena semakin banyak hutang yang ditanggung untuk melakukan
operasinya. Menurut Brigham (1983) investor cenderung lebih tertarik pada
tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari satu, karena jika lebih besar
dari satu menunjukkan risiko perusahaan yang lebih tinggi.
Perusahaan dapat meminimalisir besaran resiko yang berasal
dari hutang, yaitu dengan perusahaan mengoptimalkan modal yang berasal dari
luar (hutang) untuk sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan itu sendiri. Dengan adanya pendanaan dari luar perusahaan hendaknya
bertujuan 2untuk sepenuhnya meningkatkan keuntungan perusahaan itu sendiri,
sehingga struktur modal yang dimiliki perusahaan menjadi optimal. Struktur
modal yang optimal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan
penggunaan pinjaman jangka panjang, maksudnya adalah seberapa besar modal sendiri
dan seberapa besar hutang jangka panjang yang akan digunakan sehingga bisa
optimal (Warzuqni Arli, 2010). Seorang manajer harus pandai mengalokasikan dana
yang dimiliki perusahaan berupa modal sendiri dan modal yang berasal dari
hutang yang optimal digunakan untuk operasional perusahaan. Sehingga perusahaan
tidak mengalami kerugian akibat adanya hutang tersebut. Dalam setiap usahanya,
Perusahaan juga dapat menggunakan pendanaan yang berasal dari modal sendiri
untuk meminimalisir resiko, dengan menggunakan modal sendiri perusahaan tidak
memiliki kewajiban kepada kreditor untuk melunasi hutang saat jatuh tempo.
Menurut Van Horne (1998), perusahaan dalam melakukan financing yang berkaitan
dengan modal sendiri (equity) harus memperhatikan dua hal, (1) Apabila
perusahan ingin mempertahankan posisi
solvabilitas
dan likuiditas diperlukan modal sendiri yang memadai, (2) pertumbuhan modal
sendiri yang berlebihan dapat menurunkan rentabilitas modal sendiri dan juga
akan meningkatkan biaya modal sendiri. Kenaikan DER sampai tingkat tertentu
akan meminimumkan biaya modal, tapi bila pertambahan terlalu berlebihan justru
akan berakibat meningkatnya biaya modal yang berupa biaya bunga.
Struktur modal yang merupakan perbandingan antara modal
sendiri dengan modal yang berasal dari ekstern dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. 3 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal seperti
profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, likuiditas
perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, struktur aktiva, leverage operasi,
sikap manajemen, fleksibilitas keuangan dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa
penelitian telah melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap struktur modal antara lain profitabilitas, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, likuiditas perusahaan, tingkat pajak, resiko
bisnis,
struktur aktiva, leverage operasi, sikap manajemen, fleksibilitas keuangan dan
lain sebagainya. Namun dalam penelitian ini hanya variabel profitabilitas, likuiditas,
pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial karena
terjadi perbedaan pengaruh (research gap) antara peneliti satu dengan peneliti
lainnya.
Berdasarkan fenomena gap terdapat ketidakkonsistenan arah
kenaikan atau penurunan dari data-data penelitian. Berdasarkan research gap
juga terdapat ketidakkonsistenan sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Dalam beberapa penelitian terdapat perbedaan pengaruh antara variabel
profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan
kepemilikan manajerial terhadap struktur modal. Berdasarkan penelitian
sebelumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal dan
menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan?
2. Bagaimana
pengaruh likuiditas terhadap struktur modal suatu perusahaan?
3. Bagaimana
pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan?
4. Bagaimana
pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan?
5. Bagaimana
pengaruh manajerial ownership terhadap struktur modal perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah:
1.
Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan.
2.
Menganalisis pengaruh likuiditas terhadap struktur modal suatu perusahaan.
3.
Menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan.
4. Menganalisis
pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan
5.
Menganalisis pengaruh manajerial ownership terhadap struktur modal perusahaan
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan
penelitian ini adalah:
1. Bagi
investor
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang
struktur modal perusahaan, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi di perusahaan.
2. Bagi
perusahaan
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi perusahaan tentang
struktur modal sehingga dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata
sehingga dapat meningkatkan laba di masa mendatang dalam perencanaan
pengelolaan dana.
3. Bagi
akademisi
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam
melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan dan perubahan laba
serta struktur modal suatu perusahaan.
SUMBER :
http://eprints.undip.ac.id/35799/1/NUGRAHANI.pdf
0 komentar:
Posting Komentar